Senin, 10 Maret 2014

Desah

Desah

Desah desah itu masih ada
Terdengar di sisi telinga
Mereka memutar di atas kepala begitu cepatnya
Semakin cepat dan semakin rapat
Dan aku tak kuat lagi
Terpelantinglah aku, saat engkau seperti petir yang menyambar
Secepat itukah?
Entahlah

Serasa baru kemarin kau mengubah apelku menjadi jeruk
Saat yang begitu terasa lama
Dan mengubah segalanya,
Kini saat-saat ku ingin kehadiran si jeruk itu
Tapi malah kau hadir seperti petir dan seketika berkata
Apel
Entahlah !

Haruskah menunggu sepatah kata dari film Caplin?
Entahlah !!
Saat ku yakin mentari tak pernah ingkar janji
Dan saat ku percaya bahwa kuku-kuku itu masih terasa hebat
Semua terasa telah sirna di telan angin topan.
Entahlah !!!

Masih terasa penat dalam hati ini, saat tiada pipimu naik keatas
Disaat aku ingin melihat matamu lebih lama dari biasanya
Disaat aku ingin melihat wajahmu lebih lama dari biasanya
Diasaat aku rindu gaya rambutmu tak seperti aku biasanya
Disaat aku ingin tahu warna matamu tak seperti aku biasanya
Dan disaat aku ingin melukiskan semua itu dengan kata dan cerita
Namun, entahlah !!!!
Semua itu sirna
Saat matamu sayu dan hatimu mendung
Entahlah semua itu mengubah segalanya
Dan ku ingin membuat dia tersenyum

Sebatas senyum di raut wajahnya yang indah
Itu sudah cukup

Meski hanya sekali dan untuk terakhir kalinya

Tidak ada komentar:

Flag Counter