Jika
Maaf
Kala itu rintik
hujan membasahi
Dan kita masih
Menapaki jalanan aspal
Berjalan berlomba,
sebelum rintik memenuhi kerasnya jalanan
Sesungguhnya aku
tak tega
Tapi pun ku juga
tak begitu mengerti
Dan harus berjalan
meski yang lain tinggal memutar tangan
Ataupun melambaikan
tangan
Tawaku dalam hati,
menangis di dalam jiwa
Mengapa aku masih
seperti ini
Mungkin juga,
bodohnya diriku
Saat mungkin itu
yang kau sebut romantis
Aku yang tak lagi
merasa,
Padahal memang itu
adanya.
Jika saja maaf
masih diterima
Dan lagi ku ingat,
Saat hujan itu
mulai reda
Mungkin juga korban
iklan
Namanya juga anak
muda,
Masih ku ingat
bodohnya diriku
Yang tetap
berbohong, sebentar lagi sampai.
Saat kau bilang
sakit,
Itulah ketika kita
mengayuh sepeda,
Melewati bukit yang
membentang selebar jalan.
Jika saja maaf
masih diterima
Maafkanlah
Maafkanlah, jika
kau masih berkenan
Maafkanlah, aku
yang terlalu bodoh
Maafkanlah aku yang
tak pernah mengerti rasa
Terimakasih telah
menjelaskan semuanya
Jangan ada dendam,
Jangan ada sesal di
dalam jiwa
Bingkailah,
Jadikan semua itu
sesuatu yang indah,
Saat kita masih
melihat, dan masih sudi untuk mengingat
Terimakasih,
Cerita dengan mu
luar biasa,
Jiwa ini masih
terbelenggu dalam mimpi.
Purworejo, September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar