Kamis, 16 Januari 2014

Air dan Sungai

Air dan Sungai

Zulletri 2014


Kau itu selalu membuatku mengalir tanpa sadar,
Kaulah si lembut yang membiarkanku mengerti daun kering yang jatuh itu indah,
Dan melihat ikan-ikan kecil berlarian di sela-sela batuan kecil.
Menyimpulkan semua dengan hati yang lapang dan selalu positif thinking,

Kaulah yang selalu mengajakku bersyukur,
Melihat indahnya gunung, bukit, dan hamparan sawah

Kaulah yang membuatku selalu ingin berbagi.
Hingga kau juga yang membatasiku untuk tidak keluar dari lintasanmu,
Dan kadang aku harus terjun bebas,
Namun orang-orang berkata itulah yang disebut keindahan.
Begitu juga ketika aku berisik ataupun tenang bersama larutnya embun
Mereka semua bilang inilah kesejukan.

Kaulah juga yang memberiku peringatan tentang cukup,
Mengingatkanku untuk memberikan secukupnya dan simpanlah untuk hari esok,
Karena kau tak mau aku meluap dan meresahkan orang-orang di luar sana.
Karena kau menginginkanku untuk tetap bisa berbagi dan terus adil untuk mereka.

Dan hingga saatnya nanti
Saat-saat waktunya telah tiba,
Semua itu akan terasa,
Kau memang cerdas nda,
Saat waktu telah tiba kau lah yang mengubahku menjadi memiliki rasa,
Menikmati sesuatu yang lebih indah,
Disini lebih indah dari saat itu,
Lihatlah bebatuan yang kau sebut karang,
Ikan-ikan kecil yang lebih pelangi, koral dan semuanya lebih indah nda,

Dan kau tetap membiarkanku untuk memberimu apa,
Tanpa kau meminta dan memberi isyarat
Akankah ombak kecil yang damai, atau ombak yang berani,
Dan ataukah, aku harus marah padamu dan memberimu setinggi 10 meter?
Indahnya engkau,
Dan kaulah yang selalu membuatku melemah
Dan membiarkan marahku menjadi ombak kecil yang damai, semua itu indah,
Tak salah jika aku tetap percaya dan bertahan untukmu
Itukah yang dikatan air kepada aliran sungai? 



Yogyakarta 16 Januari 2014

Tidak ada komentar:

Flag Counter