Hal ini mungkin sering juga kau alami,
malu gak sih ketika kita jum’atan di masjid ada kotak amal keliling melewati
depan kalian. Dan pernah gak sobat sekalian merasakan ini, begitu kotak di
hadapan kita, kita pegang dengan eratnya, terus tutup rapat-rapat biar gak ada
yang tahu guys (modus biar bukan riya), kemudian kita masukkan infaq kita,
kemudian terlantunlah …”klotak”…. Yeee satu, dua, tiga koin kita telah masuk
infaq masjid. Tepuk tangan. Itu mah sama aja riya boss, sedekah sedikit aja
suaranya dikeras-kerasin. Hahaha.
Ternyata kotak yang udah muter muter
itu tadi isinya masih sedikit, saya kira udah agak penuhan jadi ketika masukin
recehan gak bunyi, ternyata, hamsyong juga. Saya sering merasa malu ketika
mengalami seperti ini. Niatnya sih baik, dari pada tidak sama sekali lhooo itu
dalam hati. Tapi kan terus ketahuan kalua Cuma recehan. Coba deh kalau dekat
microfone. Dikatakan sering iya sih, sering tapi mau gimana lagi, dulu sih
berfikira kita mahasiswa aja karena bantuan, harusnya kan dibantu juga. Tapi kemudian berfikir pula, kalau kamu gak
mulai bantu yang lain, mau mulai kapan. Meskipun sedikit tapi continue itu
bagus lebih bagus lagi kalau sedikit itu setidaknya tidak sampai berbunyi “……
mak klothak…” hahaha. Pertimbangkan pula, ketimbang malaikat pun berkata, ini anak, beramal sedikit aja blagu, apalagi banyak?
So tips beramal yang baik, mungkin ini
dapat membantu setidaknya tidak berbunyi di kotaknya, ataupun dibibir, atau pun
di hati ya guys. Semacam meminimalisir riya. hahahaha
Hari
jum’at berkualitas….. mung guyonan