Adab Berdo’a
Dikutip dari Buku Ujian Seukses
Tanpa Stress (Fatan Fantastik)
a.
Menghadap wajah ke kiblat
“ Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka
palingkanlah wajahmu ke arahnya (Masjidil Haram)....” (Q.S Al-Baqarah 2 : 150)
b.
Awali dengan asmaul husna
“ Allah memiliki asmaul husna (nama-nama yang
indah), bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna ....” (Q.S Al-A’raf
7
: 180)
c.
Istighfar atau memohon ampunan pada Allah SWT
“ Dan hendaklah kamu
meminta ampun kepada Tuhanmu dan betobat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan
yang demikian itu), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik ( secara
terus menerus ). (Q.S. Hud : 3)
d.
Membaca hamdalah dan pujian bagi Allah ‘Azza wa
Jalla
“jika seseorang
diantaramu berdoa, hendaklah dia memulainya dengan memuji Tuhannya Yang
Mahasuci kemudian bershalawat kepada Nabi, setelah itu silahkan ia berdo’a apa
saja yang dikehendakinya (H.R. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
e.
Bershalawat kepada Nabi SAW
Sesungguhnya Allah dan
Malaikat-Malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman!
Bershalawatlah kamu sekalian kepada nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya”. (Q.S. Al-Ahzab : : 56)
f.
Niatnya ikhlas
Hadapkanlah wajahmu di
setiap shalat dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya” (Q.S. Al-A’raf : 29)
“sesungguhnya setiap amal itu beserta niatnya, dan
bagi setiap orang apa yang diniatkannya. Maka siapa yang berhijrah kepada Allah
dan Rosul-Nya, maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rosul-Nya. Dan siapa yang
hijrahnya untuk dunia yang ingin didapatinya atau untuk seorang wanita yang
ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu menuju kepada apa yang ditujunya itu” (H.R. Bukhori
dan Muslim)
g.
Bersungguh-sungguh dalam berdo’a
“Apabila seorang
diantaramu berdo’a, hendaklah ia bersungguh-sungguh dalam do’anya, dan jangan
ia berkata : ‘ya Allah, jika Engkau kehendaki, kabulkanlah do’aku, ‘sebab Allah
tidak membencinya” (H.R. Bukhori dan Ibnu Abi Syaibah, dan selain keduanya)
h.
Mengangkat tangan
“Aisyah r.a. berkata,
“ Nabi Saw, bersabda kemudian beliau mengangkat kedua tangannya hingga aku
melihat ketiak beliau yang memutih” (H.R. Bukhori dan Muslim)
i.
Menjauhi penghalang terkabulnya do’a
Termasuk menghalangi
do’a adalah segala yang haram
“... Nabi Saw,
menyebutkan seorang yang lama bermusafir, berambut kusut dan berpakaian kumal,
menengadahkan tanganya ke langit seraya berkata, ‘Ya Rabb, ya Rabb...’
sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ditumbuhkan
dengan yang haram, bagaimana akan dikabulkan do’anya?” (H.R. Muslim)
j.
Mengulangi do’a
“Nabi Saw. Apabila
berdo’a mengulanginnya tiga kali dan apbila meminta juga mengulanginya tiga
kali”(H.r. Muslim)
k.
Manfaatkan waktu-waktu terbaik
1.
Sepertiga akhir malam
“Setiap malam. Tuhan
kita turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir. Maka
Allah berfirman,’Siapa yang berdo’a kepada-Ku pasti akan Aku kabulkan, dan
siapa yang memohon kepada-Ku pasti akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampun
kepada-Ku, pasti akan Aku ampuni” (H.R. Bukhori, Muslim, dan Tirmidzi)
2. Tengah malam
dan setelah shalat fardhu
Rasulullah Saw. Pernah
ditanya, “Wahai, Rasulullah. Kapankah do’a yang paling didengar Allah?
“Rasulullah Saw menjawab, “Do’a di tengah malam dan do’a setelah shalat fardhu”
(H.R. at-Tirmidzi)
3. Pada saat
lapang
“Siapa yang do’anya
menginginkan do’anya dipenuhi Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah
ia memperbanyak do’a di waktu lapangnya” (H.R. at-Tirmidzi dan al Hakim)
4. Ketika sujud
“Jarak yang paling
dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika sujud. Maka
perbanyaklah do’a ketika sujud”(H.R. Muslim)
5. Pada hari
jum’at
“Pada hari jum’at itu
ada suatu saat yang apabila kebetulan seorang muslim berdiri shlat sambil
meminta sesuatu (berdo’a) kepada Allah SWT, maka Allah akan memberinya apa yang
ia minta” (H.R. Muttafaq ‘Alaih)
6. Antara adzan
dan iqomah
“tidak akan ditolak
do’a (yang dipanjatkan) antara adzan dan iqomah” (H.R. at-Tirmidzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar