Sesatku
Aku hanya
sebagian dari orang yang tersesat
Merasa
terbuang saat engkau yang bijak tak lagi bertanggungjawab
Aku
tersesat dalam duniamu yang tak pernah ku mengerti, meski hari terus berganti
Terimakasih
tuan, engkau menunjukanku jalan terang nan menyesatkan
Ini bukan
duniaku, kataku sembari mengusap tetes peluhku
Aku yang
lelah tidak tahu kemana harus melangkah
Senyumu tuan,
memang terasa lebih indah
Saat
melihatku terbuang, terdampar tanpa tujuan selaksa sampah menepi tanpa arah
Tuan bijak,
haruskah aku selalu menelan ludah
Menyaksikan
picikmu memutar lidah untuk mengubah berlian menjadi sampah